News

98 ribu sawah terdampak banjir di Aceh akan ditangani oleh pemerintah

Jakarta (KABARIN) - Pemerintah memastikan puluhan ribu sawah yang terdampak banjir di Aceh akan segera ditangani agar petani bisa kembali menanam dan roda produksi pangan daerah tetap berjalan. Fokus utama pemerintah adalah mempercepat pemulihan pertanian sekaligus mengembalikan semangat usaha tani masyarakat pascabencana.

Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai menerima kunjungan Gubernur Aceh Muzakir Manaf di Jakarta, Senin (22/12). Menurut Mentan, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah terus diperkuat agar perbaikan sawah rusak bisa dilakukan secepat mungkin.

"In syaa Allah sektor pertanian, mulai sawah yang rusak kita akan perbaiki," kata Mentan.

Amran menjelaskan, pemulihan tidak hanya menyasar sawah, tetapi juga sektor pertanian lain seperti kopi, agar ekonomi petani bisa bangkit secara menyeluruh dan lebih tahan menghadapi dampak bencana ke depan.

Untuk mempercepat realisasi di lapangan, Kementerian Pertanian akan menurunkan tim teknis mulai Januari 2026. Tim ini akan melakukan pendataan, perbaikan fisik lahan, hingga pendampingan tanam kembali secara terukur.

"Mulai Januari 2026, tim kita akan turun ke lapangan (di Aceh)," beber Amran.

Berdasarkan data awal, luas sawah terdampak banjir di Aceh mencapai sekitar 89 ribu hektare. Angka ini menjadi fokus utama program pemulihan agar musim tanam berikutnya tidak terganggu.

"Luas sawah terdampak di Aceh 89 ribu hektare. Nanti kita turunkan tim pada Januari 2026, dua minggu ke depan," ucap Amran.

Dengan langkah cepat, kolaboratif, dan terencana, pemerintah optimistis pemulihan sawah Aceh akan memperkuat ketahanan pangan, menjaga pendapatan petani, sekaligus memulihkan aktivitas pertanian masyarakat pascabencana.

Sebelumnya, Mentan juga menegaskan petani tidak akan dibebani biaya apa pun dalam proses perbaikan sawah terdampak banjir, baik di Aceh maupun wilayah lain di Sumatera.

“Pemerintah ambil alih bangun sampai kembali seperti jadi sawah dan kami kirim peralatan, bantuan, benih gratis. Kami akan bangun seperti semula dan kami akan tanami sampai serah terima kepada pemiliknya,” kata Mentan saat meninjau banjir di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (3/12).

Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyampaikan apresiasi atas perhatian dan bantuan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pertanian, kepada masyarakat Aceh.

“Terima kasih kepada Pak Menteri Pertanian yang sudah membantu Aceh. Lebih-lebih lagi pada masa saat ini, yang paling urgent, dan alhamdulillah semua masyarakat di Aceh sudah menikmati,” ujarnya.

Mualem juga menyebut bantuan logistik dari Kementerian Pertanian sangat membantu kondisi masyarakat pascabencana.

“Terlebih lagi bantuan sandang pangan dan sembako yang sudah Pak Menteri kirimkan ke Aceh. Mudah-mudahan, Aceh lebih baik lagi,” ungkapnya.

Meski begitu, ia mengakui masih ada kebutuhan lanjutan yang diperlukan warga, seperti obat-obatan, selimut, serta perlengkapan sekolah untuk siswa SD dan SMP. Pemerintah daerah berharap dukungan tersebut bisa segera dipenuhi agar pemulihan berjalan lebih optimal.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: